Kamis, 07 April 2011

makalah trauma pada sistem perkemihan

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
ginjal adalah sepasang organ pada setiap sisi dari tulang belakang (spine) didalam perut bagian bawah. Setiap ginjal adalah kira-kira seukuran kepalan tangan. Melekat pada puncak dari setiap ginjal adalah suatu kelenjar adrenal. Suatu massa dari jaringan yang berlemak dan suatu lapisan luar dari jaringan yang berserat (Gerota's fascia) menyelubungi ginjal-ginjal dan kelenjar-kelenjar adrenal.
Ginjal-ginjal adalah bagian dari saluran air seni (kencing). Mereka membuat urin dengan mengeluarkan pembuangan dan kelebihan air dari darah. Urin berkumpul didalam suatu ruang berongga (renal pelvis) ditengah-tengah dari setiap ginjal. Ia mengalir dari renal pelvis kedalam kantong kemih melalui suatu tabung yang disebut suatu ureter. Urin meninggalkan tubuh melalui tabung lain (urethra).
Trauma tumpul sering menyebabkan luka pada ginjal, misalnya karena kecelakaan kendaraan bermotor, terjatuh atau trauma pada saat berolah raga.
Luka tusuk pada ginjal dapat karena tembakan atau tikaman.
Kerusakan yang terjadi bervariasi.
Cedera ringan menyebabkan hematuria yang hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan mikroskopis, sedangkan cedera berat bisa menyebabkan hematuria yang tampak sebagai air kemih yang berwarna kemerahan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kelainan traumatic pada saluran kemih, maka disusunlah makalah yang berjudul tentang kelainan traumatic pada saluran kemih.
B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana traumatic pada ginjal ?
2.Bagaimana traumatic pada ureter ?
3.Bagaimana traumatic pada kandung kemih ?
4.Bagaimana traumatic pada uretra ?
5.Bagaimana traumatic pada penis ?
C.Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui tentang traumatic pada ginjal.
2.Untuk mengetahui tentang traumatic pada ureter.
3.Untuk mengetahui tentang traumatic pada kandung kemih.
4.Untuk mengetahui tentang traumatic pada uretra.
5.Untuk mengetahui tentang traumatic pada penis.
D.Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulisan
D.Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A.Traumatik pada ginjal
B.Traumatik pada ureter
C.Traumatik pada kandung kemih
D.Traumatik pada uretra
E.Traumatik pada penis
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
B.Saran
BAB II
TINJAUAN TEORI
KELAINAN TRAUMATIK PADA SALURAN KEMIH
A.Kelainan traumatic pada ginjal
a.Penyebab
Trauma saluran kemih 10-15 % trauma abdomen
Waspada trauma ginjal bila :
hematuria,
trauma tumpul/ tajam daerah kostovetebra
patah tulang iga.
b.Secara patologis trauma pada ginjal dapat dibagi atas:
Kontusio ginjal: + 80 % trauma tumpul ginjal. Perdarahan di parenkim ginjal tanpa kerusakan kapsul, kematian jaringan maupun kerusakan kaliks.
Laserasi ginjal: robekan parenkim mulai dari kapsul ginjal berlanjut sampai pelviokaliks.
Cedera pedikel ginjal: cedera pada arteri maupun vena utama ginjal ataupun cabang segmentalnya.
Grade 1 :
Kontusio renis
terdapat perdarahan di ginjal tanpa kerusakan jaringan, kematian jaringan maupun kerusakan kaliks
Hematuria dapat mikroskopik/ makroskopik
Pemeriksaan imajing normal
Grade 2
Hematom subkapsular atau perirenal yang tidak meluas, tanpa adanya kelainan parenkim.
Grade 3
Laserasi ginjal tidak melebihi 1 cm
Tidak mengenai pelviokaliks
Tidak terjadi ekstravasasi.

Grade 4 :
Laserasi lebih dari 1 cm dan tidak mengenai pelviokaliks atau ekstravasasi urin
Laserasi yang mengenai korteks, medulla, dan pelviokaliks
Grade 5 :
Cedera pembuluh darah utama
Avulsi pembuluh darah รจ gangguan perdarahan ginjal
Laserasi luas pada beberapa tempat
Ginjal yang terbelah
c.Gejala klinis :
• Mungkin tidak ditemukan tanda klinis
• Bengkak dan memar daerah pinggang (swelling & bruising renal angle).
• Distensi abdomen akibat penimbunan darah atau urine,
• Dapat terjadi ileus.
• Respiratory distress akibat penekanan diafragma.
• Tahikardi dan hipotensi oleh karena hipovolemia
• Hematuri.
d.Diagnosis:
• Lab .urine, hematuri
• Intravenous pyelografi (IVP).
• USG.

e.Terapi :
Konservatif ( Conservative management).
Total bed rest.
Hemodinamik ( Nadi dan tekanan darah) di monitor
Evaluasi renal area adanya memar atau pembengkanan yang bertambah.
Produksi urine tiap hari di evalauasi.
Antibiotik dan analgesik.
Bedah (Surgical management), dilakukan bila:
- Terapi konservatif tidak membaik.
Trauma ginjal terbuka.
Traumanya berat dan ada pergeseran ginjal, Perdarahan yang tidak teratasi.
Dilakukan bersama-sama laparotomi.
B.Kelainan Traumatik Ureter
a.Penyebab :
Trauma tajam pada kasus multi trauma.
Cedera akibat operasi bedah atau operasi obstetry dan gynekologi.
b.Gejala :
Nyeri daerah ginjal akibat adanya sumbatan ureter
Olygouria / anuria.
Terjadi fistula, ureterovaginal fistula.
c.Diagnosis: IVP, USG.
d.Terapi :
• Parsial stenosis : dilatasi catater ureter.
• Eksplorasi, reseksi anatomose end to end.
C.Kelainan Traumatik Kandung Kemih / Bladder
a.Penyebab:
• Multiple trauma adalah penyebab paling sering menyebabkan cedera pada kandung kemih.
• Tindakan operasi : hysterektomi, operasi colon / rectum, operasi hernia / operasi vagina.
• Endoskopi.
• Spontan.
b.Gejala klinis
• Umum / general: Shock, Hipotensi, Tachicardi,Demam.
• Lokal: Peritonismus, bengkak dinding abdomen, Perdarahan uretra, Odem skrotum / labium, Tidak bisa buang air kecil
c.Diagnosis :
• Klinis: Riwayat tauma, tanda-tanda shock, tidak bisa buang air kecil, Hematuria.
• Radiology: Cystografi, foto polos abdomen dengan tanda-tanda fraktur pelvis, cystoscopy.
d.Terapi :
• Perbaikan hemodinamik
• Operasi
• Antibiotik
e.Komplikasi :
• Peritonitis
• Infeksi Pelvis dan kandung kemih
• Infeksi ginjal
• Infeksi scrotum dan epididimis
• Fistula .
• Osteitis pubis
D.Kelainan Traumatik Uretra
a.Penyebab :
• Batu uretra, benda asing
• Instrumentasi pada uretra.
• Trauma dari luar: Straddle injury, biasanya mengenai uretra anterior, Cedera tulang pelvis, mengenai uretra posterior.
• Persalinan lama
• Ruptur yang spontan (biasanya didahului oleh striktur uretra)
b.Gejala klinis
• Tergantung derajat kerusakan, dapat menyebabkan kesulitan atau tidak bisa buang air kecil.
• Perdarahan uretra, darah pada meatus uretra eksternus.
• Ruptur uretra posterior, pada rectal toucher ditemuka “floating prostat”.
c.Diagnosis: Foto Uretrografi.
d.Terapi: Sistosmtomi, tidak boleh dipasang kateter, Operasi uretroplasti.
E.Kelainan Traumatik Penis
a.Penyebab : Trauma tumpul / trauma tajam / terkena mesin pabrik.
b.Gejala klinis :Hematoma pada penis disertai rasa nyeri.
c.Diagnosis :Kavernosografi
d.Terapi :Operasi. ( Evakuasi hematome, penjahitan tunika albugenia).

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Trauma tumpul sering menyebabkan luka pada ginjal, misalnya karena kecelakaan kendaraan bermotor, terjatuh atau trauma pada saat berolah raga. Luka tusuk pada ginjal dapat karena tembakan atau tikaman.
Kelainan traumatic yang mengenai saluran kemih antara lain kelainan teraumatik pada ginjal, ureter, kandung kemih, uretra serta venis. Tanda klinis yang mungkin terjadi antara lain : (a)Mungkin tidak ditemukan tanda klinis. (b)Bengkak dan memar daerah pinggang (swelling & bruising renal angle).(c)Distensi abdomen akibat penimbunan darah atau urine,(d)Dapat terjadi ileus.(e)Respiratory distress akibat penekanan diafragma.(f)Tahikardi dan hipotensi oleh karena hipovolemia, (g)Hematuri.
B.Saran
Kelainan traumatic pada saluran kemih seringkali tak disadari dan mungkin tidak meninggalkan tanda/gejala klinis. Namun apabila tanda dan gejala tersebut diatas anda alami maka penulis menyarankan untuk sepat memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.susukolostrum.com/data-penyakit/penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih/trauma-saluran-kemih.html


Posting by :
Intan Astriana Shani
05200ID09016
Tingkat II – A
AKPER PEMDA GARUT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar