BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakangginjal adalah sepasang organ pada setiap sisi dari tulang belakang (spine) didalam perut bagian bawah. Setiap ginjal adalah kira-kira seukuran kepalan tangan. Melekat pada puncak dari setiap ginjal adalah suatu kelenjar adrenal. Suatu massa dari jaringan yang berlemak dan suatu lapisan luar dari jaringan yang berserat (Gerota's fascia) menyelubungi ginjal-ginjal dan kelenjar-kelenjar adrenal.
Ginjal-ginjal adalah bagian dari saluran air seni (kencing). Mereka membuat urin dengan mengeluarkan pembuangan dan kelebihan air dari darah. Urin berkumpul didalam suatu ruang berongga (renal pelvis) ditengah-tengah dari setiap ginjal. Ia mengalir dari renal pelvis kedalam kantong kemih melalui suatu tabung yang disebut suatu ureter. Urin meninggalkan tubuh melalui tabung lain (urethra).
Ginjal-ginjal juga membuat senyawa-senyawa yang membantu mengontrol tekanan darah dan produksi dari sel-sel darah merah.
Secara normal, sel-sel tumbuh dan membelah untuk membentuk sel-sel baru ketika tubuh memerlukan mereka. Ketika sel-sel tumbuh menua, mereka mati, dan sel-sel baru mengambil tempat mereka.
Adakalanya proses yang teratur ini berjalan salah. Sel-sel baru terbentuk ketika tubuh tidak memerlukan mereka, dan sel-sel tua tidak mati ketika mereka seharusnya mati. Sel-sel ekstra ini dapat membentuk suatu massa dari jaringan yang disebut suatu pertumbuhan atau tumor.
Tumor-tumor dapat jinak atau ganas.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang tumor pada ginjal, maka kami membuat makalah tentang tumor ginjal.
B.Rumusan Masalah
1.Apa itu tumor ginjal ?
2.Bagaimana Klasifikasi dari tumor ginjal ?
3.Bagaimana etiologi terjadinya tumor ginjal ?
4.Bagaimana patologinya ?
5.Bagaimana tanda dan gejalanya ?
6.Bagaimana diagnosanya?
7.Sebutkan stadium pada tumor ginjal ?
8.Apa perbedaan tumor dengan ginjal ?
9.Bagaimana terpainya ?
C.Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui apa itu tumor ginjal
2.Untuk mengetahui Klasifikasi dari tumor ginjal
3.Untuk mengetahui etiologi terjadinya tumor ginjal
4.Untuk mengetahui patologinya
5.Untuk mengetahui tanda dan gejalanya
6.Untuk mengetahui diagnosanya
7.Untuk mengetahui stadium pada tumor ginjal
8.Untuk mengetahui perbedaan tumor dengan ginjal
9.Untuk mengetahui terpinya
D.Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulisan
D.Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A.Tumor
B.Klasifikasi tumor
C.Etiologi
D.Patologi
E.Tanda dan gejala klinis
F.Diagnosa
G.Stadium pada tumor ginjal
H.Perbedaan tumor dengan kanker
I.Terapi
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
B.Saran
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.TumorTumor ginjal merupakan tumor urogenital ketiga terbanyak setelah tumor prostat dan tumor kandung kemih.
Tumor ginjal bisa berupa tumor primer, atau tumor sekunder dari metastase tumor lainnya.
B.Klasifikasi Tumor Ginjal
1.Tumor Jinak
Tumor mulai pada sel-sel, blok-blok bangunan yang membentuk jaringan-jaringan. Jaringan-jaringan membentuk organ-organ tubuh.
Secara normal, sel-sel tumbuh dan membelah untuk membentuk sel-sel baru ketika tubuh memerlukan mereka. Ketika sel-sel tumbuh menua, mereka mati, dan sel-sel baru mengambil tempat mereka.
Adakalanya proses yang teratur ini berjalan salah. Sel-sel baru terbentuk ketika tubuh tidak memerlukan mereka, dan sel-sel tua tidak mati ketika mereka seharusnya mati. Sel-sel ekstra ini dapat membentuk suatu massa dari jaringan yang disebut suatu pertumbuhan atau tumor.
a.Hamartoma Ginjal
Hamartoma atau angiomiolipoma ginjal adalah tumor ginjal yang terdiri atas komponen lemak, pembuluh darah dan otot polos. Tumor ini lebih banyak menyerang wanita daripada pria dengan perbandingan 4 : 1 (Basuki, 2003).
Gambaran Klinis
Biasanaya bersamaan dengan penyakit Tuberous sklerosis.Gejala klinis yang mungkin dikeluhkan adalah : nyeri pinggang, hematuria, gejala obstruksi saluran kemih bagian atas dan kadang kala terdapat gejala perdarahan rongga retroperitonial(Basuki, 2003).
b. Fibroma Renalis
Tumor jinak ginjal yang paling sering ditemukan ialah fibroma renalis atau tumor sel interstisial reno-medulari.
c.Adenoma Korteks Benigna
Adenoma koreteks benigna merupakan tumor berbentuk nodulus berwarna kuning kelabu dengan diameter biasanya kurang dari 20 mm, yang terletak dalam korteks ginjal.
d.Onkositoma
Onkositoma merupakan subtipe dari adenoma yang sitoplasma granulernya (tanda terhadap adanya mitokondria yang cukup besar dan mengalami distorsi) banyak ditemukan.
e.Tumor Jinak Lainnya
Tumor jinak dapat timbul dari jenis sel apapun dari dalam ginjal. Beberapa menyebabkan masalah klinis, seperti hemangioma yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan, sehingga memberikan rasa nyeri atau merupakan predisposisi kehilangan darah yang banyak sewaktu terjadi trauma.Tumor yang jarang ditemukan ialah tumor sel jukstaglomerulor yang memproduksi renin yang merupakan penyebab terjadinya hipertensi (Underwood, 2000). Jenis tumor lain yang pernah ditemui adalah lipoma dan leiomioma (De Jong, 2000).
2. Tumor Ganas (kanker)
Tumor ginjal yang ganas biasanya berupa tumor padat yang berasal dari urotelium, yaitu karsinoma sel transisional atau berasal dari sel epitel ginjal atau adenokarsinoma, yaitu tumor Grawitz atau dari sel nefroblas, yaitu tumor Wilms.
a.Adenokarsinoma Ginjal
Adenokarsinoma ginjal adalah tumor ganas parenkim ginjal yang berasal dari tubulus proksimalis ginjal. Tumor ini paling sering ditemukan pada umur lebih dari 50 tahun.
Angka kejadian pada pria lebih banyak daripada wanita dengan perbandingan 2 : 1. Meskipun tumor ini biasanya banyak diderita pada usia lanjut (setelah usia 40 tahun), tetapi dapat pula menyerang usia yang lebih muda.
b.Tumor ini dikenal dengan nama lain sebagai : tumor Grawitz, Hipernefroma, Karsinoma sel Ginjal atau Internist tumor (Basuki, 2003).
C.Etiologi
Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui. Tetapi penelitian telah menemukan faktor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal.
Merokok merupakan faktor resiko yang paling dekat dengan timbulnya kanker ginjal.
Faktor resiko lainnya antara lain :
Kegemukan
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Lingkungan kerja (pekerja perapian arang di pabrik baja memiliki resiko tinggi, juga pekerja yang terpapar oleh asbes)
Dialisa (penderita gagal ginjal kronis yang menjalani dialisa menahun memiliki resiko tinggi)
Penyinaran
D.Patologi
Tumor ini berasal dari tubulus proksimalis ginjal yang mula-mula berada di dalam korteks, dan kemudian menembus kapsul ginjal. Tidak jarang ditemukan kista-kista yang berasal dari tumor yang mengalami nekrosis dan diresorbsi.
Cara penyebaran bisa secara langsung menembus simpai ginjal ke jaringan sekitarnya dan melalui pembuluh limfe atau v. Renalis. Sel-sel ini juga keluar dari tumor asalnya dan memasuki aliran darah atau sistem getah bening dan akan terbawa ke bagian tubuh lainnya (proses ini dikenal sebagai metastase tumor).Metastase tersering ialah ke kelenjar getah bening ipsilateral, paru, kadang ke hati, tulang , adrenal dan ginjal kontralateral (De Jong, 2000).
E.Tanda dan Gejala Klinis
a.Didapatkan ketiga tanda trias klasik berupa: nyeri pinggang, hematuria dan massa pada pinggang merupakan tanda tumor dalam stadium lanjut. Nyeri terjadi akibat invasi tumor ke dalam organ lain, sumbatan aliran urin atau massa tumor yang menyebabkan peregangan kapsula fibrosa ginjal.
b.Secara klinis kelainan ini terpaparkan sebagai keluhan hematuria.
c.Febris yang disebabkan karena nekrosis tumor atau terbebasnya pirogen endogen oleh tumor ginjal.
d.Hipertensi yang mungkin disebabkan karena: oklusi vaskuler akibat penekanan oleh tumor, terjadinya A-V (arteri-venous) shunting pada massa tumor atau hasil produksi subtansi pressor oleh tumor.
e.Anemi karena terjadinya perdarahan intra tumoral
f.Varikokel akut yang tidak mengecil dengan posisi tidur. Varikokel ini terjadi akibat obstruksi vena spermatika interna karena terdesak oleh tumor ginjal atau tersumbat oleh trombus sel-sel tumor.
g.Tanda-tanda metastasis ke paru atau hepar.
h.Kadang-kadang ditemukan sindroma paraneoplastik, yang terdiri atas: (1) Sindroma Staufer (penurunan fungsi liver yang tidak ada hubungannya dengan metastasis pada hepar dengan disertai nekrosis pada berbagai area pada liver), (2) hiperkalsemia (terdapat pada 10% kasus kanker ginjal), (3) polisitemia akibat peningkatan produksi eritropoietin oleh tumor, dan (4) hipertensi akibat meningkatnya kadar renin(Basuki, 2003).
F.Diagnosa
Pada pemeriksaan fisik, kadang bisa diraba/dirasakan benjolan di perut.
Jika dicurigai kanker ginjal, maka dilakukan beberapa pemeriksaan berikut:
Urografi intravena
USG
CT scan
MRI bisa memberikan keterangan tambahan mengenai penyebaran tumor.
Jika tumornya berupa kista, bisa diambil contoh cairan untuk dilakukan analisa.
Aortografi dan angiografi arteri renalis bisa dilakukan sebagai persiapan pembedahan untuk memberikan keterangan tambahan mengenai tumor dan arteri renalis.
G.Stadium pada tumor ginjal
Stadium , menurut NWTS ( National Wilm’s Tumor Study) ada 5 stadium.
I.Tumor terbatas pada ginjal, dapat dieksisi sempurna.
II.Tumor meluas kejaringan sekitar, masih dapat dieksisi sempurna.
III.Ada sisa sel tumor di abdomen yang mungkin berasal dari biopsi atau ruptur yang terjadi sebelum / selama operasi.
IV.Metastase hematogen
V.Tumor bilateral.
H.Perbedaan Tumor dengan Kanker
a.Pertumbuhannya.
Tumor ganas tumbuhnya lebih aktif dan agresif, akibatnya jika di permukaan tubuh akan tampak tumor membesar dengan cepat dan seringkali di puncaknya disertai dengan luka atau pembusukan yang tidak kunjung sembuh.
b.Perluasannya.
Tumor jinak tumbuh secara ekspansif atau mendesak, tetapi tidak merusak struktur jaringan sekitarnya yang normal. Hal ini dikarenakan tumor jinak memiliki kapsul yang membatasi antara bagian sel-sel tumor yang abnormal dengan sel-sel normal. Sebaliknya pada tumor ganas yang memang tak berkapsul, tumor ini tumbuhnya infiltratif atau menyusup sembari merusak jaringan disekitarnya.
c.Metastasis.
Metastasis artinya kemampuan suatu jaringan tumor untuk lepas dari induknya dan menempel serta mampu hidup dan berkembang lebih lanjut pada jaringan tubuh lain yang letaknya jauh dari jaringan tumor induk.
d.Gambaran selular.
Tumor ganas di bawah mikroskop akan tampak sekumpulan sel-sel yang seringkali tidak menyerupai jaringan normal semestinya, bahkan sel-sel ganas bisa memberi gambaran yang sama sekali tidak menyerupai sel apapun dalam tubuh manusia. Sedangkan tumor jinak umumnya diferensiasinya baik, artinya gambaran sel-selnya masih serupa sel-sel normal asalnya namun aktvitas pembelahannya saja yang lebih aktif.
e.Kekambuhan.
Tumor jinak umumnya dengan dioperasi secara tepat jarang untuk kambuh lagi. Tumor ganas memiliki kekambuhan lebih tinggi dikarenakan proses pembedahannya sulit untuk benar-benar tuntas.
I.Terapi
a.Radikal nefrektomi.
b.Sitostatika, kombinasi antara Actinomisin D dengan Vincristine hasilnya cukup baik.
c.Radiasi eksterna, bersifat radiosensitif.
d.Hormonal, dengan hormon progestagen hasilnya belum banyak diketahui.
e.Immmunoterapi, dengan interferon dan interleukin pemakaiannya sangat terbatas karena mahal, masih dalam uji coba.
f.Radiasi eksterna, tidak efektif karena tumor tidak sensitif terhadap radiasi.
g.Sitostatika, tidak banyak memberi manfaat.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Tumor ginjal merupakan tumor urogenital ketiga terbanyak setelah tumor prostat dan tumor kandung kemih.
Tumor ginjal bisa berupa tumor primer, atau tumor sekunder dari metastase tumor lainnya. Adapun Klasifikasi tumor ginjal antara lain adalah tumor Jinak : Adenoma, Lipoma, Hamartoma, Onkositoma, dan tumor Ganas ; Adenokarsinoma, Nefroblastoma.
Terapi yang bisa dilakukan untuk penderita tumor adalah sebagai berikut :
(a)Radikal nefrektomi,(b)Sitostatika, kombinasi antara Actinomisin D dengan Vincristine hasilnya cukup baik.(c)Radiasi eksterna, bersifat radiosensitif. (d)Hormonal, dengan hormon progestagen hasilnya belum banyak diketahui.(e)Immmunoterapi, dengan interferon dan interleukin pemakaiannya sangat terbatas karena mahal, masih dalam uji coba.(f)Radiasi eksterna, tidak efektif karena tumor tidak sensitif terhadap radiasi.
B. Saran
Tumor ginjal merupakan penyakit yang tidak bisa dianggap remeh, semua orang berpotensi untuk bisa terkena penyakit tersebut, maka dari itu saya menyarankan agar pembaca dapat menjaga kesehatan serta segera memeriksakan diri kepada layanan kesehatan apabila mengalami tanda dan gejala seperti yang disebutkan diatas.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu saya mengaharapkan kritik dan saran membangun yang bisa bermanfaat untuk penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca.
Posting by :
Intan Astriana Shani
05200ID09016
Tingkat II – A
AKPER PEMDA GARUT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar